Charta Politika: Elektabilitas Yusril Naik Tajam

Yusril Ihza Mahendra menjadi ‘teror’ bagi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sejak memutuskan maju di Pilkada DKI 2017, elektabilitas Yusril naik tajam.

Hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia menempatkan elektabilitas ketua umum Partai Bulan Bintang itu berada satu peringkat di bawah Ahok, sang petahana.

Meski begitu, pertarungan antara Ahok melawan Yusril sebenarnya belum pasti terjadi. Pasalnya, sampai sekarang belum ada partai yang menyatakan siap mengusung ataupun mendukung Yusril sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya masih sulit untuk memprediksi partai mana yang mau memberikan tiket kepada pakar hukum tata negara itu.

“Kalau menurut analisa saya, saat ini ada tiga poros besar. Pertama Ahok, kedua partai penguasa PDIP dan terakhir partai-partai lainnya. Jadi di luar Ahok siapa yang akan dukung Yusril?” kata Yunarto di markas Charta Politika, Jakarta, kemarin.

Analisa Yunarto, PDIP hampir dipastikan tidak mengusung Yusril. Pasalnya, garis politik partai pimpinan Megawati itu sangat berbeda dengan Yusril dan PBB.

Selain itu, tambahnya, kecil kemungkinan PDIP calon dari eksternal. Mengingat, PDIP adalah satu-satunya partai yang tak perlu berkoalisi untuk mengusung calon.

Status Yusril sebagai pimpinan partai kecil juga menjadi penghambat untuk mendapat dukungan dari partai-partai lain. Dia ragu partai-partai seperti Golkar, PKS, PPP bahkan PAN yang hanya punya dua kursi di DPRD DKI sekalipun ikhlas begitu saja memberikan tiket kepada Yusril.*(JP)

0 Response to "Charta Politika: Elektabilitas Yusril Naik Tajam"

Posting Komentar