Penyaluran Kredit Rp. 1 Triliun UMKM Terkendala Data Tak Jelas

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan memberikan kredit usaha setiap tahunnya mencapai Rp 1 triliun. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga penyaluran kredit tidak bisa dilakukan secara maksimal.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui pihaknya kesulitan untuk menyalurkan bantuan kredit usaha. Karena hingga saat ini tidak ada data pasti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sehingga diperlukan kehati-hatian dalam memberikan kredit.

"Target saya Rp 1 triliun satu tahun untuk suntikan modal. Tapi tahun kemarin saja cuma Rp 300 miliar," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4).

Penyaluran kredit dilakukan melalui Bank DKI. Bahkan agar tidak salah memberikan kredit kepada UMKM abak-abal, pihaknya melakukan transaksi non tunai.

"Kami lewat Bank DKI. Masalahnya sampai saat ini datanya nggak ada yang jelas, jadi kami kesulitan," ucapnya.

Basuki mengaku sengaja menggunakan Bank DKI untuk penyaluran kredit. Agar seleksi UMKM yang pantas menerima kredit lebih maksimal.

"Kalau kamu sudah pegang Bank DKI selama setahun, dan kami pelajari perilakumu. Baru kami bisa kasihkan kredit," tandasnya.

 Basuki menambahkan, dengan cara memberikan kredit kepada UMKM maka bisa membantu meningkatkan perekonomian daerah, bahkan nasional. Selain itu juga bisa menjaga kondisi pasar tetap stabil. (BJ)

0 Response to "Penyaluran Kredit Rp. 1 Triliun UMKM Terkendala Data Tak Jelas"

Posting Komentar